BANTENRAYA.COM – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten masa khidmat 2025-2030 resmi dilantik di Alun-Alun Kota Serang pada Senin, 25 Agustus 2025.
Prosesi pelantikan PWNU Banten masa khidmat 2025-2030 diawali dengan istighotsah yang dipimpin secara langsung oleh Mustasyar PWNU Banten, Abuya Muhtadi Dimyati.
Ketua Pelaksana pelantikan PWNU Banten, Ahmad Nuri mengatakan bahwa kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh 7-8 ribu massa dari keluarga besar NU Banten.
Baca Juga: Dishub Dinilai Abai dalam Pengelolaan Parkir, DPC GMNI Serang Meminta E-Parkir Menjadi Solusi
Sementara itu, Ketua PWNU Banten, Hafis Gunawan dalam sambutannya menyebutkan bahwa pihaknya akan berkomitmen untuk mengembalikan marwah NU di Provinsi Banten.
“NU Banten harus bangkit, kita kembalikan marwah NU ke Banten ini,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Banten Andra Soni berharap NU Banten bisa terus berkontribusi dalam menjaga nilai-nilai keagamaan.
Baca Juga: Pratama Arhan Ajukan Cerai Azizah Salsha, Ini Komentar Warganet
“Kami berharap PWNU Banten terus menjadi mitra strategis Pemprov Banten dalam pemberdayaan pondok pesantren,” ujarnya.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa Provinsi Banten merupakan sebuah tempat yang monumental bagi NU.
Sebab, pada muktamar tahun 1938 di Menes Pandeglang, pertama kali para kiai mempersilakan 2 orang perempuan berpidato di depan para kiai.
Baca Juga: Penampilan Melly Mike di Penutupan Pacu Jalur 2025 Pecah, Tampil Bareng Rayyan Aura Farming
“2 perempuan itu adalah Nyai Djuaesih dan Siti Syarah, yang menjadi awla mula berdirinya muslimat NU pada tahun 1946,” katanya.
Ia juga mengingatkan seruan KH. Hasyim Asy’ari bahwa masuk ke dalam NU harus dengan cinta dan kasih sayang tanpa memandang perbedaan.
“Jangan saling jengkel, jangan saling marah dan mencaci maki, apalagi sampai bermusuhan, semua adalah saudara yang berhak dan bertanggung untuk saling menyayangi satu sama lain,” ungkapnya.
Baca Juga: Unsaka Tangerang Gelar Pembinaan SPMI 2025, Gandeng 9 Perguruan Tinggi Lain
Kekompakan banom NU juga terlihat jelas. Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU, IPPNU, dan lainnya hadir mendukung penuh jalannya kegiatan, menegaskan bahwa NU adalah rumah besar yang mampu merangkul semua kalangan.
Banser sebagai salah satu banom NU yang menjadi garda terdepan dalam mensukseskan acara tersebut kembali membuktikan dedikasinya sebagai pengawal ulama dan umat.
Dengan barisan yang kokoh, mereka memastikan jalannya acara tetap aman, tertib, dan penuh wibawa meski kondisi lapangan tidak bersahabat.
Baca Juga: Tren Gypsum Terkerek Pembangunan Rumah yang Masif di Kota Serang
Kegiatan pelantikan tersebut sempat diguyur hujan, namun jamaah tetap larut dalam lantunan shalawat dan do’a bersama. Tak sedikit yang rela berdiri berjam-jam di bawah rintik hujan hanya demi menjaga kekhidmatan acara hingga tuntas.
Di setiap sudut Alun-Alun Kota Serang, wajah jamaah terlihat penuh semangat. Air hujan yang membasahi pakaian seolah menjadi saksi keteguhan mereka untuk tetap setia bersama NU, tidak bergeming hingga acara usai.
Bendera NU yang basah diterpa hujan justru berkibar semakin gagah, menjadi simbol perjuangan dan kesetiaan. Momentum ini menunjukkan bahwa semangat kebersamaan tidak bisa dikalahkan oleh cuaca. ***