BANTENRAYA.COM – Dinas Pertanian Provinsi Banten mendapatkan laporan ada sejumlah hewan yang suspek penyakit mulut dan kuku alias PMK.
Meski demikian, hingga saat ini belum dapat dipastikan apakah hewan-hewan tersebut benar-benar positif PMK atau tidak.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian Provinsi Banten Ari Mardiana mengatakan, setelah melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang dijual peternak, ada temuan puluhan hewan ternak di Banten suspek PMK.
Baca Juga: Pebalap AHRT Raih Podium Juara di ARRC 2025 Seri Sepang, Bendera Merah Putih Berkibar di Malaysia
Namun hingga kini kebenaran informasi tersebut masih terus ditelusuri dan berharap seluruhnya negatif.
“Kemaren ada dugaan PMK,” kata Ari, Minggu (1/6/2025).
Ari mengungkapkan, dari laporan yang masuk diduga kurang lebih 27 ekor hewan ternak yang suspek PMK. Namun belum diketahui tentang detail hewan yang diduga terkena PMK tersebut.
“Kemaren dugaan ada 17 ekor yang suspect ditambah 10 ekor,” katanya.
Baca Juga: Tak Seramai Libur Waisak, Kunjungan Wisata Pantai Anyar dan Cinangka Cenderung Landai
Meski demikian, Ari berharap puluhan ekor hewan yang suspek PMK ini mudah-mudahan hasilnya negatif.
Bilapun benar, hewan-hewan itu sudah dalam tahap penyembuhan, karena penyakit PMK masih dapat disembuhkan bila ditangani sejak dini.
Dia mengungkapkan, dari pemeriksaan terhadap lapak ternak yang menjual hewan kurban sampai dengan kemarin belum ditemukan ada hewan yang mengandung penyakit menular kepada manusia (zoonosis).
Baca Juga: Keterbatasan Anggaran, Pemkot Cilegon Belum Mampu Miliki Tempat Wisata
Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan hewan ternak dan hewan kurban yang ada saat ini karena seluruhnya dipastikan aman dan tidak ada yang terjangkit penyakit zoonosis.
“Dari laporan yang ada belum ada yang positif terkena penyakit berbahaya misalkan zoonosis,” katanya.
Ari mengungkapkan, sampai dengan kemarin hasil pemeriksaan menunjukkan para pemilik lapak hewan kurban juga sudah memenuhi kesehatan dan kesejahteraan hewan.
Baca Juga: 7 Film Horor Indonesia yang Tayang Pada Juni 2025, Ada Jalan Pulang hingga Lorong Kost
Mereka juga sudah mendirikan tenda agar hewan ternak tidak kepanasan serta sudah menyediakan air minum dan pakan yang cukup sehingga hewan ternak tidak kelaparan dan kehausan.
“Rata-rata lapak sudah mulai memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan hewan kurban. Ini lebih baik dari lima atau 10 tahun ke belakang. Setidaknya dari kesejahteraan hewannya lapaknya pakai tenda tidak panas disediakan air minum dan pakan juga,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, pemeriksaan hewan kurban baik menjelang maupun saat Idul Adha dilakukan agar hewan kurban yang diperjualbelikan kepada masyarakat adalah hewan kurban yang memenuhi unsur ASUH.
Baca Juga: Our Unwritten Seoul Episode 4 Sub Indo: Spoiler dan Link Nonton
Ini merupakan singkatan dari aman, sehat, utuh, dan halal.
“Sudah 6 kabupaten kota dilakukan pemantauan dan belum ada temuan penyakit berbahaya,” kata Agus. ***