BANTENRAYA.COM – PT Mitra Sendang Kemakmuran MSK sebagai main diler penjualan sepeda motor Honda di Banten, menyampaikan informasi terkait komponen kendaraannya.
Mereka memberikan info mengenai rangkaian mesin listrik yang dibenamkan di sepeda motor Honda EM1 e.
Technical Training Honda Banten Sularno menjelaskan, tegangan arus listrik yang dihasilkan oleh sepeda motor tersebut ialah searah alias direct current (DC), sehingga masih aman disentuh secara langsung.
Baca Juga: Kumpulan Pantun Pembukaan HUT RI 17 Agustus Lucu dan Mudah Dihafal, Buat Acara Semakin Meriah
Meski demikian, aliran listrik dari power control unit (PCU) menuju baterai utama dan penggerak motor di bagian velg ban belakang memiliki daya 50,26 volt saat mesin aktif.
Oleh karenanya butuh kehati-hatian dan perlengkapan khusus untuk menyentuh komponen tersebut.
“Ada dua bagian yang tidak boleh dipegang secara langsung, pertama aliran dari PCU ke baterai utama dan ke mesin roller penggerak,” tuturnya.
Baca Juga: BPIP Gandeng Pemkab Klaten dan Universitas Diponegoro Kuatkan Ideologi Pancasila
“Bagian sepeda motor ini tidak bisa dipegang secara langsung,” katanya kepada awak media di diler Honda Banten, Sempu, Kota Serang, Selasa 12 Agustus 2024.
Ia juga menyampaikan, bagian penting yang tidak boleh dibuka atau dibongkar secara individu maupun saat melakukan perbaikan ialah velg bagian ban belakang.
Sebab, hal itu berpotensi untuk merusah lem khusus sehingga rawan terhadap air yang masuk kedalam mesin.
Baca Juga: Yuk Saksikan Pembentangan Bendera Merah Putih Raksasa di Danau KP3B!
“Pada bagian velg, ada bagian lem khusus yang mampu menangkal air masuk ke, dan dilarang untuk di buka,” paparnya.
“Ini bisa mengatasi kondisi banjir setinggi 30 sentimeter sehingga masih bisa aman untuk dilalui. Apabila dibuka maka mesin berpotensi untuk padam,” ucapnya.
Meskipun saat ini trend penjualan sepeda motor listrik masih belum sebanyak motor konvensional, namun edukasi terkait perbaikan dan perawatan sepeda motor listrik perlu dipahami oleh para penggunanya.
“Sebab ada komponen penting yang perlu mendapatkan penanganan khsusus dibandingkan dengan sepeda motor konvensional,” ucapnya.
Sebagai informasi tambahan, kelemahan motor ini ada di kecepatan maksimal sepeda motor listrik EM1 e, saat ini hanya 45 kilometer per jam.
Sisi baiknya, konsumen tidak perlu melakukan servis rutin dan hanya cukup melakukan pengecekan aki dan baut saja.
“Kenapa bisa lebih awet, karena ada fitur indikator dengan gambar kura-kura yang menunjukkan pembatasan kecepatan apabila suhu mesin berada di level yang tinggi, motor akan melaju di kecepatan rata-rata 20 kilometer per jam, sehingga bisa lebih awet,” kata Sularno. ***