BANTENRAYA.COM – Puluhan wartawan menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolda Banten, Jumat, 22 Agustus 2025.
Dalam aksi tersebut, pada wartawan membakar ban bekas hingga ramai-ramai melemparkan telur busuk ke Mapolda Banten.
Aksi bakar ban dan lempar telur busuk itu merupakan simbol kekecewaan wartawan karena Kapolda Banten tidak menemui para wartawan yang tengah melakukan aksi demonstrasi tersebut.
Baca Juga: Spoiler Drama The Nice Guy Episode 11 dan 12 Sub Indo: Seok Chul Hadapi Tae Hoon dan Sang Yeol
Para wartawan juga kecewa karena ada dua orang anggota Brimob yang diduga menjadi pelaku pemukulan 8 wartawan saat meliput sidak rombongan Kementerian Lingkungan Hidup ke PT Genesis Regeneration Smelting di Jawilan, Kabupaten Serang, Kamis 21 Agustus 2025.
Sebelum melemparkan telur, Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten, Deni Saprowi, meminta wartawan dan mahasiswa yang memegang telur untuk berjejer.
Setelah itu, Saprol memberikan aba-aba dan meminta rekan-rekannya mengucapkan “salam presisi”.
Baca Juga: 40 Persen Anggaran Salira di Cilegon Siap Digeber, Asal Pencairan Bisa Secepatnya
Setelah itu, para wartawan kompak melempar telur yang sejak aksi mereka genggam dan sembunyikan.
Aksi puluhan jurnalis Banten di Mapolda Banten ini hanya satu dari beberapa titik aksi dengan isu yang sama: menyampaikan keprihatinan karena wartawan masih jadi sasaran tindak kekerasan.
Padahal, kerja wartawan dilindungi undang-undang, tepatnya Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Baca Juga: Heboh Isu Artis Inisial A Hamili Seorang Wanita, Nama Anrez Adelio Terseret
Saprol pun mendesak agar Kapolda Banten meminta maaf secara terbuka karena ada dua anak buahnya yang diduga melakukan tindak kekeras kepada wartawan.
Sayangnya hingga saat ini belum ada permintaan maaf dari Kapolda Banten.
Saprol pun meminta Kapolda Banten dipindahtugaskan apabila tidak mampu menangani kasus kekerasan kepada wartawan di Banten ini. ***