BANTENRAYA.COM – Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah berjanji akan menaikkan anggaran hibah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Provinsi Banten hingga tiga kali lipat.
Komitmen ini disampaikan Dimyati Natakusumah saat membuka Rapat Kerja Provinsi atau Rakerprov KONI Provinsi Banten 2025 di Aula SMKN 2 Kota Serang pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Pernyataan ini muncul setelah Dimyati mengetahui bahwa hibah KONI Provinsi Banten tahun anggaran 2025 hanya sebesar Rp13 miliar, jauh di bawah alokasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp36 miliar.
Hibah itu bahkan lebih kecil dibandingkan hibah yang diterima KONI di beberapa kabupaten atau kota di Banten.
Baca Juga: BNPB Siapkan Rp13 Miliar untuk Bangun Hunian Tetap Korban Bencana Alam di Kabupaten Lebak
“Kita itu uangnya banyak. Masa anggaran untuk KONI Banten kalah dengan KONI kabupaten kota? Tenang, ada Dim di sini, saya akan naikkan. Berapa lipat maunya?” tanya Dimyati di hadapan para pengurus KONI.
Awalnya, Dimyati menawarkan peningkatan anggaran hingga dua kali lipat.
Namun, setelah mendengar permintaan pengurus dan mempertimbangkan kebutuhan strategis, termasuk pembiayaan untuk pencalonan tuan rumah Pekan Olahraga Nasional atau PON 2032 bersama Provinsi Lampung, ia menyatakan kesiapannya untuk memperjuangkan kenaikan hingga tiga kali lipat.
“Kalau tiga kali lipat masih bisa saya perjuangkan, tapi kalau sampai lima kali lipat terlalu besar,” ujarnya.
Baca Juga: Berpotensi Jadi Perkembangan Industri Kreatif, Event Cosplay di Kota Cilegon Minim Ruang Ekspresi
Sebagai informasi, tahun ini KONI Kota Tangerang Selatan mendapat alokasi hibah sebesar Rp25 miliar, naik signifikan dari tahun sebelumnya Rp15 miliar karena menjadi tuan rumah Porprov Banten 2026.
Sementara itu, KONI Kota Tangerang menerima hibah sebesar Rp15 miliar, masih lebih besar dari KONI Provinsi Banten.
Dimyati Natakusumah menilai kondisi ini tidak ideal, mengingat KONI Provinsi Banten seharusnya menjadi ujung tombak dalam pembinaan olahraga jangka panjang.
Ia menegaskan bahwa peningkatan anggaran harus diiringi dengan pencapaian prestasi.
“Jangan sampai, ketika Banten menjadi tuan rumah PON nanti, prestasi kita malah menurun. Artinya, kalau gagal sebagai tuan rumah kita malu. Nama baik Banten dipertaruhkan. Oleh karena itu kita harus menang dan menjadi juara,” tegasnya. “Pemprov sudah berikan dukungan yang besar. Jadi harus diiringi dengan prestasi yang membanggakan.”
Wakil Ketua I KONI Provinsi Banten Roni Alfanto, menyambut baik janji Wagub tersebut.
Ia mengakui bahwa anggaran tahun ini sangat membebani KONI, terlebih Rp1 miliar dari total hibah telah dialokasikan untuk membayar biaya pendaftaran sebagai calon tuan rumah PON 2032.
“Sehingga mau tidak mau banyak kegiatan dan operasional kita yang terpangkas. Apalagi dari Rp13 miliar itu, Rp1 miliar sudah dialokasikan untuk pendaftaran calon tuan rumah PON,” ujar Roni.
Baca Juga: Drakor Bon Appetit Your Majesty Episode 2: Nasib Ji Young Usai Sajikan Makanan ke Lee Heon
Menurutnya, efisiensi anggaran sah-sah saja, namun kali ini sudah melampaui batas wajar.
“Padahal kita tengah mempersiapkan SDM untuk menghadapi PON 2032 dengan target masuk lima besar nasional,” ungkapnya.***