Banten Raya
Advertisement
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Olah Raga
  • Entertainment
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Advetorial
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Olah Raga
  • Entertainment
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Advetorial
No Result
View All Result
Banten Raya
No Result
View All Result
Home Pemprov Banten

Banyak Warga Provinsi Banten Utang ke Pinjol, Anggota Dewan Minta Pemerintah Harus Cari Solusi

Akhmad Raffi by Akhmad Raffi
September 3, 2025
in Pemprov Banten
0
Banyak Warga Provinsi Banten Utang ke Pinjol, Anggota Dewan Minta Pemerintah Harus Cari Solusi

Anggota Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa. Raffi/Bantenraya.com

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

BANTENRAYA.COM – Lonjakan utang pinjaman online atau pinjol di Provinsi Banten memunculkan kekhawatiran baru, yakni rapuhnya daya tahan ekonomi rumah tangga.

Meski pemerintah daerah gencar mendorong pemberdayaan masyarakat, data terbaru menunjukkan banyak warga Provinsi Banten justru mencari jalan pintas melalui pinjaman daring.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Banten, tercatat total pinjol masyarakat Banten per April 2025 mencapai Rp5,98 triliun.

Jumlah ini meningkat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp5,12 triliun.

Baca Juga: Profil Keisha Rochelline Simorangkir, Juara 2 Clash of Champions Season 2

Selain itu, jumlah rekening aktif pun kian melonjak dari 1,27 juta menjadi 1,6 juta pada periode yang sama.

Menyoroti hak tersebut, Anggota Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa menilai, tren ini sebagai sinyal kuat bahwa perekonomian warga masih menghadapi tekanan berat.

“Kalau masyarakat makin banyak yang berutang ke pinjol, itu artinya ada masalah yang belum terselesaikan di bawah. Bukan sekadar kurang literasi, tapi soal kebutuhan hidup yang mendesak,” ujarnya, Minggu, 24 Agustus 2025.

Yeremia mengungkapkan, banyak warga menggunakan pinjol bukan untuk modal usaha, melainkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Bersyukur Jalan Sudah Dibangun Pemprov Banten Melalui Program Bang Andra, Warga Menes Gelar Jalan Sehat

“Makanya mereka pinjam ke pinjol. Khususnya untuk pemenuhan kebutuhan pokok. Kalau hanya untuk makan, tentu sulit membayarnya kembali,” katanya.

Yeremia menuturkan, hal tersebut semakin diperparah dengan bunga pinjol yang tinggi, sehingga beban cicilan kerap membengkak.

Diketahui, berdasarkan data dari OJK, tingkat gagal bayar (TWP90) di Banten tercatat naik menjadi 2,27 persen pada April 2025, dari 2,11 persen pada Desember 2024.

“Bunga pinjol itu sangat mencekik. Di awal kelihatannya mudah, tapi lama-lama justru membuat orang kesulitan. Kalau dibiarkan, masyarakat bisa semakin terjerat,” jelasnya.

Baca Juga: 909 Warga Kota Cilegon Daftar Beasiswa Cilegon Juare

Legislator asal PDIP itu menambahkan, lonjakan pinjol tidak bisa dilepaskan dari masalah struktural yang masih dihadapi Banten seperti diantaranya kemiskinan ekstrem yang masih 2,3 persen, kawasan kumuh yang banyak, serta daerah tanpa listrik sebagai akar persoalan.

“Selama masalah-masalah dasar ini belum selesai, masyarakat akan terus mencari solusi instan. Pinjol jadi pilihan karena syaratnya mudah, tapi dampaknya panjang,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal ini, Yeremia mendorong pemerintah daerah menghadirkan alternatif pembiayaan yang lebih sehat.

Ia menekankan pentingnya membuka akses permodalan resmi dengan bunga rendah, terutama bagi pelaku usaha mikro dan kecil.

Baca Juga: Anggaran KONI Provinsi Banten Rp13 Miliar Dinilai Terlalu Kecil, Dimyati Natakusumah: Tenang, Ada Dim di Sini

“Kalau masyarakat punya akses kredit murah yang resmi, mereka tidak akan lari ke pinjol. Pemerintah harus hadir memberi solusi, bukan hanya menyalahkan masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, ia meminta edukasi literasi digital diperluas hingga ke desa-desa. Menurutnya, sosialisasi yang selama ini dilakukan masih bersifat formal dan belum menyentuh akar rumput.

“Harus masuk ke kelompok tani, nelayan, sampai ibu rumah tangga. Mereka inilah yang paling rentan. Kalau tidak, fenomena pinjol akan terus berulang,” jelasnya.

Selain itu, Yeremia juga menyoroti dampak sosial dari pinjol. Banyak warga yang gagal membayar mengaku mendapat tekanan psikologis akibat cara penagihan yang tidak manusiawi.

Baca Juga: BNPB Siapkan Rp13 Miliar untuk Bangun Hunian Tetap Korban Bencana Alam di Kabupaten Lebak

“Ada yang diteror, ada yang dipermalukan, bahkan keluarga ikut ditekan. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi sudah masuk ke ranah martabat manusia,” katanya.

Menurutnya, lonjakan pinjol harus dibaca sebagai peringatan dini bagi pemerintah daerah. Tanpa langkah konkret, ketergantungan warga pada pinjol bisa menjadi bom waktu yang memperburuk masalah kemiskinan.

“Kalau pemerintah serius mengurangi beban warga, fenomena pinjol ini bisa ditekan. Tapi kalau tidak, justru akan memperlebar jurang masalah. Orang tidak akan mencari pinjol kalau kehidupannya sudah tercukupi,” pungkas Yeremia.***

Tags: PINJOLprovinsi bantenYeremia Mendrofa
Akhmad Raffi

Akhmad Raffi

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

September 3, 2025
Siswa SMPN 22 Kota Serang Belajar Pilah Sampah

Siswa SMPN 22 Kota Serang Belajar Pilah Sampah

September 3, 2025
Rayakan Kapasitas 200 MW, Sun Energy Pasok Listrik Panel Surya ke Lamipak Cikande

Rayakan Kapasitas 200 MW, Sun Energy Pasok Listrik Panel Surya ke Lamipak Cikande

September 3, 2025
Polisi Bekuk Terduga Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur di Pandeglang, Begini Motifnya

Polisi Bekuk Terduga Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur di Pandeglang, Begini Motifnya

September 3, 2025

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

0

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

0

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

0

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

0
Lakukan Evaluasi, Ombudsman RI Periksa Dapur MBG Serdang

Lakukan Evaluasi, Ombudsman RI Periksa Dapur MBG Serdang

September 4, 2025
Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

September 3, 2025
Dewa United VS Persija, Penguasaan Bola Kunci Raih Kemenangan

Dewa United VS Persija, Penguasaan Bola Kunci Raih Kemenangan

September 3, 2025
Siswa SMPN 22 Kota Serang Belajar Pilah Sampah

Siswa SMPN 22 Kota Serang Belajar Pilah Sampah

September 3, 2025

Recent News

Lakukan Evaluasi, Ombudsman RI Periksa Dapur MBG Serdang

Lakukan Evaluasi, Ombudsman RI Periksa Dapur MBG Serdang

September 4, 2025
Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

September 3, 2025
Dewa United VS Persija, Penguasaan Bola Kunci Raih Kemenangan

Dewa United VS Persija, Penguasaan Bola Kunci Raih Kemenangan

September 3, 2025
Siswa SMPN 22 Kota Serang Belajar Pilah Sampah

Siswa SMPN 22 Kota Serang Belajar Pilah Sampah

September 3, 2025
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda.

Navigate Site

  • Beranda
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda.